Ustadz Firanda Andirja, Lc, MA حفظه الله تعالى
لَيْس الغرِِيبُ غرِيبَ الشَّامِ وَاليمنِ إنَّ الغَريب غَريبُ اللحْد والكَفَنِ
“Orang asing bukanlah orang yang merantau ke negeri syam atau yaman ...
tapi orang asing adalah ...
orang yang asing dalam liang lahad bersama kain kafan”
إنَّ الغريبَ لَهُ حَق لِغُربَتِهِ علَى المُقِيمينَ فى الأوْطَانِ والسَّكَنِ
“Sungguh orang yang terasing memiliki hak ...
yang harus dipenuhi oleh penduduk daerah ...
yang sedang dilaluinya”
لاَ تَنْهَرَنّ غَرِيْباً حَالَ غُرْبَتِهِ الدَّهْرُ يَنْهَرُهُ بِالذُّلِّ وَالْمِحَنِ
“Janganlah kau hardik orang asing ...
ketika sedang dalam perantauan ...
karena masa telah menghardiknya ...
dengan kehinaan
dan berbagai cobaan”
سَفْرِي بَعِيْدٌ وَزَادِي لَنْ يُبَلِّغَنِي وَقُوَّتِي ضَعُفَتْ وَالْمَوْتُ يَطْلُبُنِي
“Perantauanku jauh …
padahal bekalku tidak mencukupi ...
Kekuatanku semakin rapuh … sedang kematian terus mencariku”
وَلِي بَقَايَا ذُنُوْبٌ لَسْتُ أَعْلَمُهَا اللهُ يَعْلَمُهَا فِي السِّرِّ وَالْعَلَنِ
“Aku tentu punya banyak sisa dosa ...
yang aku tak mengetahuinya… Allah mengetahui dosa-dosaku yang tersembunyi ...
di saat bersendirian atau yang nampak”
مَا أَحْلَمَ اللهَ عَنِّي حَيْثُ أَمْهَلَنِي وَقَدْ تَمَادَيْتُ فِى ذَنْبِي وَيَسْتُرُنِي
“Betapa sayangnya Allah padaku …
karena telah menangguhkan hukuman ~ Nya ...
Bahkan Dia tetap menutupi dosaku …
meski aku terus melakukannya”
تَمُرُّ سَاعَاتُ أَيَّامِي بِلاَ نَدَمِ وَلاَ بُكَاءٍ وَلاَ خَوْفٍ وَلاَ حَزَنِ
“Hari ~ hariku terus berjalan ( dan aku terus melakukan dosa ~ dosa )
Tanpa ada rasa penyesalan , tangisan, ketakutan,
ataupun kesedihan”
أَنَا الَّذِى أَغْلَقَ الأَبِوَابَ مُجْتَهِدًا عَلَى الْمَعَاصِي وَعَيْنُ اللهِ تَنْظُرُنِي
“Akulah orang yang telah menutup pintu …
Untuk giat dalam maksiat ... padahal Mata Allah selalu mengawasiku”
يَا زَلَّة كُتِبَتْ فِي غَفْلَةٍ ذَهَبَتْ يَا حَسْرَة بَقِيَتْ فِي الْقَلْبِ تُحْرِقُنِي
“Salah sudah tercatat ...
dalam kelalaian yang telah lewat ...
Dan sekarang ...
tinggal penyesalan di hati yang terus membakar diriku”
tapi orang asing adalah ...
orang yang asing dalam liang lahad bersama kain kafan”
إنَّ الغريبَ لَهُ حَق لِغُربَتِهِ علَى المُقِيمينَ فى الأوْطَانِ والسَّكَنِ
“Sungguh orang yang terasing memiliki hak ...
yang harus dipenuhi oleh penduduk daerah ...
yang sedang dilaluinya”
لاَ تَنْهَرَنّ غَرِيْباً حَالَ غُرْبَتِهِ الدَّهْرُ يَنْهَرُهُ بِالذُّلِّ وَالْمِحَنِ
“Janganlah kau hardik orang asing ...
ketika sedang dalam perantauan ...
karena masa telah menghardiknya ...
dengan kehinaan
dan berbagai cobaan”
سَفْرِي بَعِيْدٌ وَزَادِي لَنْ يُبَلِّغَنِي وَقُوَّتِي ضَعُفَتْ وَالْمَوْتُ يَطْلُبُنِي
“Perantauanku jauh …
padahal bekalku tidak mencukupi ...
Kekuatanku semakin rapuh … sedang kematian terus mencariku”
وَلِي بَقَايَا ذُنُوْبٌ لَسْتُ أَعْلَمُهَا اللهُ يَعْلَمُهَا فِي السِّرِّ وَالْعَلَنِ
“Aku tentu punya banyak sisa dosa ...
yang aku tak mengetahuinya… Allah mengetahui dosa-dosaku yang tersembunyi ...
di saat bersendirian atau yang nampak”
مَا أَحْلَمَ اللهَ عَنِّي حَيْثُ أَمْهَلَنِي وَقَدْ تَمَادَيْتُ فِى ذَنْبِي وَيَسْتُرُنِي
“Betapa sayangnya Allah padaku …
karena telah menangguhkan hukuman ~ Nya ...
Bahkan Dia tetap menutupi dosaku …
meski aku terus melakukannya”
تَمُرُّ سَاعَاتُ أَيَّامِي بِلاَ نَدَمِ وَلاَ بُكَاءٍ وَلاَ خَوْفٍ وَلاَ حَزَنِ
“Hari ~ hariku terus berjalan ( dan aku terus melakukan dosa ~ dosa )
Tanpa ada rasa penyesalan , tangisan, ketakutan,
ataupun kesedihan”
أَنَا الَّذِى أَغْلَقَ الأَبِوَابَ مُجْتَهِدًا عَلَى الْمَعَاصِي وَعَيْنُ اللهِ تَنْظُرُنِي
“Akulah orang yang telah menutup pintu …
Untuk giat dalam maksiat ... padahal Mata Allah selalu mengawasiku”
يَا زَلَّة كُتِبَتْ فِي غَفْلَةٍ ذَهَبَتْ يَا حَسْرَة بَقِيَتْ فِي الْقَلْبِ تُحْرِقُنِي
“Salah sudah tercatat ...
dalam kelalaian yang telah lewat ...
Dan sekarang ...
tinggal penyesalan di hati yang terus membakar diriku”
0 comments:
Post a Comment