Tuesday, 2 June 2015

Penyebab Banyak Orang Indonesia Ingin Gabung ISIS Menurut Ulama Suriah








Muhammad Fakhri
' Ini Penyebab Banyak Orang Indonesia Ingin Gabung ISIS Menurut Ulama Suriah '

Istanbul - Kemunculan gerakan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) mendapat penolakan dari pemerintah Indonesia. Namun di saat yang sama, banyak orang muslim Indonesia ingin bergabung dengan ISIS. Ulama Suriah Abdullah Mustafa Rahhal menyebut banyak penyebab mengapa orang bergabung ISIS. Apa saja?

"Pertama, ketidaktahuan mereka tentang kondisi sesungguhnya ISIS. Kebanyakan mereka yang bergabung ISIS berasal dari luar Suriah, sementara di dalam Suriah tidak ada yang bersimpati dengan ISIS," kata ulama Suriah Syaikh Abdullah Mustafa Rahhal saat berdiskusi dengan Forum Indonesia Peduli Syam yang dihadiri detikcom di Istanbul, Turki, Sabtu (30/5/2015).

Menurut tokoh yang tinggal di Idlib, Suriah, itu masyarakat Suriah terutama pemuda-pemuda, sudah tahu dan menyaksikan sendiri kekejaman dan penyimpangan ISIS selama ini. Mereka membunuh, memperkosa wanita, menghancurkan bangunan dan menyiksa masyarakat sipil.

"Mereka yang di luar tidak tahu apa-apa tentang ISIS di lapangan, hanya mengetahui dari media-media propaganda ISIS yang menampilkan hal-hal positif tentang cita-cita negara Islam, sehingga ini tetap menarik bagi mereka," paparnya.

"Apalagi bagi Indonesia ada propaganda anti-ISIS. Ini menjadi alasan sebagian pemuda jihadis (Indonesia) yang juga anti pemerintahan (karena menolak ISIS) untuk bergabung. Mereka anggap musuh pemerintah berarti musuh mujahidin," tegas Abdullah.

Penyebab kedua, mereka tergiur dengan uang atau gaji berkali lipat yang dijanjikan jika mereka dapat bergabung dengan ISIS. Hal ini pernah diungkap juga oleh pemerintah Indonesia, saat beberapa warga Indonesia berada di Turki dikembalikan karena diduga ingin bergabung ISIS.

"ISIS sanggup memberikan gaji US$ 400-500 per bulan tiap orang. Dari mana mereka mendapatkan uang? Uang ini melimpah ke ISIS datang dari rezim Suriah. Kedua, mereka dapatkan uang melimpah dari intelijen internasional. Ketiga, dapat dari hasil penjualan minyak dari ladang-ladang yang mereka kuasai," beber ulama yang memimpin sekolah bagi 5.000 generasi muda di Idlib itu.

Sumber dana ketiga dari penguasaan ladang minyak, menurutnya tak lebih dari 'kongkalikong' dengan rezim Suriah. Bagaimana mungkin lokasi strategis itu dengan mudah diambil ISIS, jika mendapat penjagaan ketat pemerintah yang memiliki militer kuat.

"Selain itu, ditambah dengan bergabungnya para residivis. Penjara-penjara di Suriah ini banyak residivis, mereka dibebaskan untuk bergabung ke ISIS untuk memenuhi syahwat mereka, memperkosa, membunuhi orang, apalagi ditambah insentif uang yang besar," ujarnya.

Abdullah menjelaskan bahwa sejak awal kemunculannya, ulama-ulama di Suriah sudah mengetahui ISIS adalah propaganda intelejen internasional untuk menjatuhkan citra Islam, juga untuk membantu rezim Bashar menghentikan perlawanan rakyat Suriah.

"Kami sendiri yang menangkap anggota ISIS, bahkan bukan hanya orang biasa, tapi pemimpin-pemimpinnya. Mereka yang kami tangkap jika tidak perwira militer pemerintahan, atau perwira dari Iran atau Rusia kemudian dari intelejen Garda Nasional Suriah. Mereka berasal dari sana," paparnya dalam bahasa Arab.

"Kalau memang tujuannya sama bersama kita (rakyat Suriah), pasti mereka akan berperang memerangi rezim. Tapi mereka tidak sama sekali. Bahkan mereka seperti ada langsung koordinasi dengan tentara rezim," ungkapnya.

Syaikh Abdullah lalu meminta agar warga Indonesia yang diketahuinya sebagai pemeluk muslim terbesar di dunia dan sensitif dengan isu agama, agar kritis dan berhati-hati menyikapi isu ISIS. Terlebih saat isu ini menutup isu kemanusiaan akibat penindasan rezim Bashar yang sudah menewaskan lebih dari 300 ribu sipil.

"Saya secara khusus meminta sebagai orang yang mengalami langsung di Suriah, kami meminta saudara semua mengingatkan pemuda Indonesia untuk tidak ikut-ikutan bergabung ISIS. Sebab apa yang mereka lakukan justru untuk menghancurkan Islam," imbaunya.

"Memang selubungnya Islam seolah indah dengan simbol-simbol Islam, bendera dan sebagainya, tapi isinya untuk menghancurkan Islam," tegas Abdullah.
------------
http://news.detik.com/read/2015/05/31/141507/2929891/10/1/ini-penyebab-banyak-orang-indonesia-ingin-gabung-isis-menurut-ulama-suriah
Kemarin pukul 11:44 · Teman · di Foto Kronologi
Tampilkan Ukuran Penuh · Kirim sebagai Pesan · Laporkan
76 orang menyukai ini.

Fau Ziah

Wallahu a'lam,,,
Suka · 1 · Balas · Laporkan · Kemarin pukul 13:47

Achmad Yusuf

?????????????......?????????????
Suka · Balas · Laporkan · Kemarin pukul 16:25

Muhammad Adham Andhar

Izin share akhi
Suka · 1 · Balas · Laporkan · Kemarin pukul 17:11

Juni Heryanti Sarengat

Ana gk sengaja lihat berita di tv one, pemerintah irak didukung syiah dan iran menggempur pasukan ISIS, bingung ana, mana sebenernya yg ada dipihak yg benar
Suka · 1 · Balas · Laporkan · 1 jam yang lalu

Muhammad Fakhri

: Juni Heryanti Sarengat@, 96% media dunia adalah milik yahudi. Itulah sebabnya knapa mereka-mereka yang melek internet dan IT tidak akan pakai berita koran dan tipi sebagai pegangan hidupnya, tapi carilah kebenaran lewat info YANG PASTI BENAR, yaitu keputusan=keputusan Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an dan hadist, yang disampaikan lewat para RasulNya, dan diwariskan kepada para ulama. Perkataan ulama yang kita pegang, sebab hanya ulama yang takut berdusta pada Allah Ta'ala, wallaahu a'lam ....
-----------
http://forum.detik.com/ditekan-yahudi-bakri-jual-tv-one-dan-anteve-t628406.html

Ditekan Yahudi, Bakri jual TV-One dan AnTeve - DetikForum

forum.detik.com ·
Disunting · Suka · Balas · Laporkan · 25 menit yang lalu

Muhammad Fakhri

: ini foto ustadz Fahmi Salim Zubair MA, Pengurus MUI, Alumni S2 Tafsir Univ. al-Azhar Cairo, ketika mewawancarai ulama suriah di atas ...
Suka · Balas · Laporkan · 14 menit yang lalu

Muhammad Fakhri

Suka · Balas · Laporkan · 13 menit yang lalu

Muhammad Fakhri

0 comments:

Post a Comment