By: muhammad abduh
Penjelasan berikut akan memahamkan
dua jenis jama’ah.
لكن
ليعلم أن الجماعة في الشرع نوعان :
Perlu diketahui bahwa istilah
‘jamaah’ dalam syariat memiliki dua pengertian:
1- جماعة
أبدان ، والمراد بها أن تكون تحت ولاية ولي أمر مسلم .
Pertama, jamaah badan atau fisik. Yang dimaksud dengan jamaah badan
adalah hidup di bawah kepemimpinan seorang penguasa yang muslim.
2- جماعة
الأديان ، وعليه يحمل قول ابن مسعود المتقدم و حديث ” ستفترق أمتي على ثلاث وسبعين
فرقة كلها في النار إلا واحدة ” فالواحدة هي جماعة الأديان.
Kedua, jamaah agama atau non fisik. Inilah pengertian jamaah yang
dimaksudkan oleh Ibnu Mas’ud dalam perkataannya [yaitu: jamaah adalah
bersesuaian dengan kebenaran meski engkau sendirian] dan inilah pengertian
jamaah dalam hadits perpecahan umat. Nabi mengatakan, “Umatku akan berpecah
menjadi 73 pecahan. Seluruhnya di neraka kecuali satu yaitu al Jamaah”. Yang
dimaksud dengan al Jamaah di sini adalah jamaah adyan atau jamaah karena
memegang kebenaran yang sama.
أما
حديث حذيفة ” تلزم جماعة المسلمين وإمامهم ” فالمراد به قطعاً جماعة الأبدان .
Sedangkan hadits Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam yang dibawakan oleh Hudzaifah, “Komitmenlah dengan
jamaah kaum muslimin dan penguasanya” jelas yang dimaksud dengan istilah
jamaah di sini adalah jamaah badan.
أفاد
هذا التقسيم الخطابي في كتاب ” العزلة ” وابن بدران في ” حاشيته على روضة الناظر ” .
Pembagian makna untuk istilah jamaah
dalam syariat sebagaimana di atas itu disampaikan oleh al Khathabi dalam buku
beliau al ‘Uzlah dan Ibnu Badan dalam Hasyiah atau syarah beliau
untuk kitab Raudhoh al Nazhir.
Sumber: Al Mukhtashar al Syafi karya
Abdul Aziz ar Rais hal 10
Artikel www.ustadzaris.com
0 comments:
Post a Comment