Thursday, 4 June 2015

pelajaran adab dan akhlaq




Abu 'Abdillah Huda
Sebenarnya sudah lama ingin mengetik cuplikan pelajaran ini, pelajaran adab dan akhlaq Asy-Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin AbdilMuhsin Al-Abbad hafizhohullaah ketika beliau mengisi muhadhoroh di Lombok. Memang saya hanya bisa melihat dari rekaman videonya di yufid.tv, tapi hal itu tidak boleh menghalangi kita menuai pelajaran.

Tema yang dibahas ketika itu “Sebab-Sebab Keselamatan Di Hari Kiamat”. Tentu muhadhoroh beliau syarat dengan ilmu dan faedah agung. Tapi tidak hanya itu, di awal sebelum muhadhoroh di mulai pun kita sudah bisa mengambil pelajaran dari sifat tawadhu’ beliau hafizhohullaah yang ingin duduk sejajar dengan Ustadz Firanda hafizhohullaah sebagai penerjemah, bukan di tempat duduk yang biasanya telah disediakan. Dan di akhir sebelum Syaikh menutup muhadhoroh, beliau berusaha mengajukan pertanyaan kepada hadirin, pertanyaannya adalah, “Siapa yang bisa memberikan ringkasan kepada saya sebab-sebab keselamatan yang telah disampaikan tanpa syarah/penjelasan? Tidak mengapa dia membaca dari catatannya.”

Pada saat itu para hadirin mengangkat tangannya bahkan Ustadz Mizan pun ikut mengangkat tangan, namun syaikh belum memilih siapa yang berhak untuk menjawab, Syaikh meminta semua angkat tangan agar beliau bisa memilih. Akan tetapi saya melihat sepertinya syaikh menginginkan seseorang yang khusus mengangkat tangan untuk beliau pilih dan menjawab. Akhirnya beliau mengatakan bahwa beliau akan memilih sendiri dikarenakan si Bapak yang beliau inginkan tidak mengangkat tangan. Dan tepatlah ternyata beliau memilih seorang Bapak sepuh yang sangat semangat dalam menuntut ilmu bahkan bisa mengalahkan para pemudanya.

Syaikh langsung menunjuk tanpa ragu, padahal Bapak tadi tidak angkat tangan ketika awal pertanyaan dilontarkan. Akhirnya Bapak tadi hafizhohullaah berusaha menjawab satu persatu dengan melihat catatannya. Ketika Bapak itu menjawab, ditengah-tengah menjawab beliau sedikit tersendat-sendat kemudian hadirin yang lain tersenyum dan tertawa, namun apa yang Asy-Syaikh katakan? Beliau menyeru, “Jangan tertawa (tersirat dari wajah beliau ketidak sukaan karena hadirin tertawa, tidak terdengar beliau berbicara apa, tapi sepertinya beliau mengatakan ‘ini orang tua atau ini ilmu’ wallaahu a’lam).” Beliau sangat menghargai dan memperhatikan dengan perhatian yang hormat kepada Bapak yang menjawab.

Kemudian Asy-Syaikh mencukupkan dan memberi komentar tentang Bapak tadi, namun diawal beliau bertanya dengan sopan kepada Bapak tadi, “Aku ingin bertanya dengan pertanyaan yang semoga tidak ada masalah bagi bapak. Berapa Umur anda (beliau menyebut dengan sebutan syaikh)?” Si Bapak menjawab, “Sittah wa sab’iin.” Ustadz Firanda pun takjub dan bangga tentunya dengan berkomentar lirih, “Ma syaa Allaah.”

Kemudian Asy-Syaikh mengatakan, “Hakekatnya saya memilih bapak ini untuk menjawab bukan tanpa sebab, karena saya melihat beliau dari awal pelajaran sampai akhir pelajaran beliau selalu memegang pulpennya dan tidak meninggalkan pulpennya dari awal sampai akhir, dan beliau menulis dengan tekun dan teliti, dan kalian telah mendengar ringkasan apa yang beliau tulis dan apa yang beliau tulis jauh lebih banyak lagi. Aku melihat semangatnya bapak ini adalah semangatnya pemuda, bahkan melebihi semangatnya kebanyakan para pemuda. Yang kita temui mereka para pemuda duduk (di muhadhoroh) tanpa menulis satu huruf pun! Maka bapak ini semoga Allah membalas beliau dengan kebaikan yang memberikan pelajaran kepada kita dalam semangat dan mengingatkan kita bahwa menuntut ilmu tidak dibatasi oleh umur tua. Bahkan Imam Ahmad pernah ditanya, “Menuntut ilmu sampai kapan?” Imam Ahmad menjawab, “Dari wadah tinta sampai kuburan.” Menuntut ilmu itu terus menerus. Maka semangat Bapak ini (Syaikh menyebut beliau dengan “Syaikh Al-Fadhil”) semoga Allah membalas beliau dengan kebaikan yang telah memberikan pelajaran dalam pertemuan ini dan pelajaran penuh faedah bagi saya dan semuanya dengan izin Allah subahaanahu wata’aalaa. Dan aku memohon kepada Allah ‘azza wajalla semoga Dia memberkahi bapak ini dalam umurnya, dan menuntun beliau kepada ilmu yang bermanfaat, dan memberikan manfaat dari ilmunya, dan menuntun kita semua untuk ilmu yang bermanfaat dan amal yang sholih dan memberi hidayah kepada kita kepada jalan yang lurus.

Dan Bapak ini semoga Allah membalas beliau dengan kabaikan, saya mempunyai beberapa hadiah bukan satu hadiah. Dan hadiah pertama adalah hadiah yang disegerakan, ini jam tangan saya adalah hadiah yang disegerakan, dan hadiah yang lain in syaa Allaah akan sampai ke rumah beliau.” (sampai disini perkataan Syaikh sebelum menutup muhadhoroh.)

Ketika Syaikh memberikan jamnya kepada Bapak itu, Bapak itu maju mendekat kepada Syaikh, bersalaman, dan ketika si Bapak hendak menempelkan badannya kepada Syaikh (berpelukan) ternyata Syaikh merebut dan bergegas mencium kening Bapak tadi.

Allaahu Akbar! Sungguh akhlaq yang mulia dari yang Syaikh yang mulia dan bapak yang mulia pula, semoga Allah menjaga kita semua dari akhlaq yang buruk , semoga Allah memberikan anugerah kepada kita akhlaq yang mulia, dan menjadikannya amalan yang terberat pada Hari Akherat kelak.

Memang aku tidak mengenalnya, tapi aku mencintai Bapak pemilik umur “Sittah wa sab’iin” itu karena Allah. Semoga Allah selalu menjaga dan memberkahi Asy-Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq, Al-Ustadz Firanda sebagai penerjemah di video itu, Ustadz Mizan dan Ustadz Mukti Ali yang juga hadir di majelis tersebut, dan juga semuanya.

Semoga bermanfaat.

Diketik oleh Abu ‘Abdillah Huda
Selepas Ashar 14 Robi’ul Awwal 1436
@Jalan Bendungan Kedung Ombo, Malang.

Tuesday, 2 June 2015

Penyebab Banyak Orang Indonesia Ingin Gabung ISIS Menurut Ulama Suriah








Muhammad Fakhri
' Ini Penyebab Banyak Orang Indonesia Ingin Gabung ISIS Menurut Ulama Suriah '

Istanbul - Kemunculan gerakan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) mendapat penolakan dari pemerintah Indonesia. Namun di saat yang sama, banyak orang muslim Indonesia ingin bergabung dengan ISIS. Ulama Suriah Abdullah Mustafa Rahhal menyebut banyak penyebab mengapa orang bergabung ISIS. Apa saja?

"Pertama, ketidaktahuan mereka tentang kondisi sesungguhnya ISIS. Kebanyakan mereka yang bergabung ISIS berasal dari luar Suriah, sementara di dalam Suriah tidak ada yang bersimpati dengan ISIS," kata ulama Suriah Syaikh Abdullah Mustafa Rahhal saat berdiskusi dengan Forum Indonesia Peduli Syam yang dihadiri detikcom di Istanbul, Turki, Sabtu (30/5/2015).

Menurut tokoh yang tinggal di Idlib, Suriah, itu masyarakat Suriah terutama pemuda-pemuda, sudah tahu dan menyaksikan sendiri kekejaman dan penyimpangan ISIS selama ini. Mereka membunuh, memperkosa wanita, menghancurkan bangunan dan menyiksa masyarakat sipil.

"Mereka yang di luar tidak tahu apa-apa tentang ISIS di lapangan, hanya mengetahui dari media-media propaganda ISIS yang menampilkan hal-hal positif tentang cita-cita negara Islam, sehingga ini tetap menarik bagi mereka," paparnya.

"Apalagi bagi Indonesia ada propaganda anti-ISIS. Ini menjadi alasan sebagian pemuda jihadis (Indonesia) yang juga anti pemerintahan (karena menolak ISIS) untuk bergabung. Mereka anggap musuh pemerintah berarti musuh mujahidin," tegas Abdullah.

Penyebab kedua, mereka tergiur dengan uang atau gaji berkali lipat yang dijanjikan jika mereka dapat bergabung dengan ISIS. Hal ini pernah diungkap juga oleh pemerintah Indonesia, saat beberapa warga Indonesia berada di Turki dikembalikan karena diduga ingin bergabung ISIS.

"ISIS sanggup memberikan gaji US$ 400-500 per bulan tiap orang. Dari mana mereka mendapatkan uang? Uang ini melimpah ke ISIS datang dari rezim Suriah. Kedua, mereka dapatkan uang melimpah dari intelijen internasional. Ketiga, dapat dari hasil penjualan minyak dari ladang-ladang yang mereka kuasai," beber ulama yang memimpin sekolah bagi 5.000 generasi muda di Idlib itu.

Sumber dana ketiga dari penguasaan ladang minyak, menurutnya tak lebih dari 'kongkalikong' dengan rezim Suriah. Bagaimana mungkin lokasi strategis itu dengan mudah diambil ISIS, jika mendapat penjagaan ketat pemerintah yang memiliki militer kuat.

"Selain itu, ditambah dengan bergabungnya para residivis. Penjara-penjara di Suriah ini banyak residivis, mereka dibebaskan untuk bergabung ke ISIS untuk memenuhi syahwat mereka, memperkosa, membunuhi orang, apalagi ditambah insentif uang yang besar," ujarnya.

Abdullah menjelaskan bahwa sejak awal kemunculannya, ulama-ulama di Suriah sudah mengetahui ISIS adalah propaganda intelejen internasional untuk menjatuhkan citra Islam, juga untuk membantu rezim Bashar menghentikan perlawanan rakyat Suriah.

"Kami sendiri yang menangkap anggota ISIS, bahkan bukan hanya orang biasa, tapi pemimpin-pemimpinnya. Mereka yang kami tangkap jika tidak perwira militer pemerintahan, atau perwira dari Iran atau Rusia kemudian dari intelejen Garda Nasional Suriah. Mereka berasal dari sana," paparnya dalam bahasa Arab.

"Kalau memang tujuannya sama bersama kita (rakyat Suriah), pasti mereka akan berperang memerangi rezim. Tapi mereka tidak sama sekali. Bahkan mereka seperti ada langsung koordinasi dengan tentara rezim," ungkapnya.

Syaikh Abdullah lalu meminta agar warga Indonesia yang diketahuinya sebagai pemeluk muslim terbesar di dunia dan sensitif dengan isu agama, agar kritis dan berhati-hati menyikapi isu ISIS. Terlebih saat isu ini menutup isu kemanusiaan akibat penindasan rezim Bashar yang sudah menewaskan lebih dari 300 ribu sipil.

"Saya secara khusus meminta sebagai orang yang mengalami langsung di Suriah, kami meminta saudara semua mengingatkan pemuda Indonesia untuk tidak ikut-ikutan bergabung ISIS. Sebab apa yang mereka lakukan justru untuk menghancurkan Islam," imbaunya.

"Memang selubungnya Islam seolah indah dengan simbol-simbol Islam, bendera dan sebagainya, tapi isinya untuk menghancurkan Islam," tegas Abdullah.
------------
http://news.detik.com/read/2015/05/31/141507/2929891/10/1/ini-penyebab-banyak-orang-indonesia-ingin-gabung-isis-menurut-ulama-suriah
Kemarin pukul 11:44 · Teman · di Foto Kronologi
Tampilkan Ukuran Penuh · Kirim sebagai Pesan · Laporkan
76 orang menyukai ini.

Fau Ziah

Wallahu a'lam,,,
Suka · 1 · Balas · Laporkan · Kemarin pukul 13:47

Achmad Yusuf

?????????????......?????????????
Suka · Balas · Laporkan · Kemarin pukul 16:25

Muhammad Adham Andhar

Izin share akhi
Suka · 1 · Balas · Laporkan · Kemarin pukul 17:11

Juni Heryanti Sarengat

Ana gk sengaja lihat berita di tv one, pemerintah irak didukung syiah dan iran menggempur pasukan ISIS, bingung ana, mana sebenernya yg ada dipihak yg benar
Suka · 1 · Balas · Laporkan · 1 jam yang lalu

Muhammad Fakhri

: Juni Heryanti Sarengat@, 96% media dunia adalah milik yahudi. Itulah sebabnya knapa mereka-mereka yang melek internet dan IT tidak akan pakai berita koran dan tipi sebagai pegangan hidupnya, tapi carilah kebenaran lewat info YANG PASTI BENAR, yaitu keputusan=keputusan Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an dan hadist, yang disampaikan lewat para RasulNya, dan diwariskan kepada para ulama. Perkataan ulama yang kita pegang, sebab hanya ulama yang takut berdusta pada Allah Ta'ala, wallaahu a'lam ....
-----------
http://forum.detik.com/ditekan-yahudi-bakri-jual-tv-one-dan-anteve-t628406.html

Ditekan Yahudi, Bakri jual TV-One dan AnTeve - DetikForum

forum.detik.com ·
Disunting · Suka · Balas · Laporkan · 25 menit yang lalu

Muhammad Fakhri

: ini foto ustadz Fahmi Salim Zubair MA, Pengurus MUI, Alumni S2 Tafsir Univ. al-Azhar Cairo, ketika mewawancarai ulama suriah di atas ...
Suka · Balas · Laporkan · 14 menit yang lalu

Muhammad Fakhri

Suka · Balas · Laporkan · 13 menit yang lalu

Muhammad Fakhri